Dalam upaya untuk menjelajahi potensi dan dampak kecerdasan buatan (AI), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka dengan bangga menyelenggarakan seminar bertajuk “AI: Opportunities and Impact.”. Acara ini berlangsung pada Senin, 18 September 2023, di Gedung Serba Guna Universitas Terbuka.
Acara ini diawali dengan sambutan pembukaan dari CEO Association of Computing Machinery (ACM) dan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum FHISIP UT yang keduanya disampaikan melalui video.
Steve Nouri, pendiri AI4Diversity dan Ketua Global Responsible AI Community ACM, memberikan sambutan pembukaan khusus. Ini adalah negara keempat yang meluncurkan komunitas AI yang bertanggung jawab secara global. Komunitas ini bertujuan memberikan peluang kepada lebih banyak orang untuk mendapatkan akses dan memahami AI.
Micro-keynote disampaikan oleh perwakilan dari Oracle, yaitu Mr. Berry Wardana, yang membahas tiga visi Oracle: 1) Transformative AI Foundation, 2) End-to-End Data Lifecycle, dan 3) Business Application Integration. Oracle memiliki fokus pada penyediaan infrastruktur dalam konteks AI.

Sesi panel menjadi salah satu highlight utama acara ini. Panelis terdiri dari Dimas Prasetyo dan Cecilia Astrid Maharani, dengan moderator Ms. Alex Wang. Mereka membahas tentang AI generatif, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan sesuatu, seperti konten atau teks baru, dengan kreativitas yang tinggi. AI generatif adalah perkembangan baru dalam dunia AI, di mana mesin dapat menghubungkan data saat ini dengan data masa lalu, lalu menciptakan model atau pengetahuan baru.
Dalam konteks pendidikan, terdapat tantangan dalam mendidik siswa tentang penggunaan AI generatif secara moderat. Misalnya, siswa perlu diberitahu untuk tidak menulis makalah mereka dari awal, tetapi untuk memperbaiki segi tata bahasa. Penting juga untuk membuat aturan yang mengendalikan penggunaan AI generatif karena AI ini dapat menghasilkan informasi yang bias dan tidak benar.
Pada masa depan, AI generatif diprediksi akan mampu bersaing dengan tingkat kemampuan manusia. AI kemungkinan akan menggantikan sebagian besar pekerjaan, sehingga pendidik harus mempersiapkan generasi muda agar tidak takut digantikan oleh AI, dan lebih menekankan kurikulum pada empati dan keterampilan sosial.

Acara ini menjadi wadah penting bagi para peserta untuk mendalami pemahaman tentang potensi dan dampak AI dalam berbagai aspek kehidupan. Semangat inovatif yang diusung oleh FHISIP UT diharapkan dapat membentuk masa depan yang lebih adaptif dan inspiratif dalam pemanfaatan AI.