fbpx

Belajar Membesarkan Jiwa

Andi Teguh di depan bendera-bendera dalam gedung UTCC setelah Wisuda

Menurut Andi, disiplin menjadi harga mati yang harus selalu ditunaikan dalam belajar di UT. Bila tidak, waktu ujian serasa datang tiba-tiba. Maka dibuatlah jadwal belajar dari Senin sampai Jumat setiap minggunya.

Andi Teguh di depan bendera-bendera dalam gedung UTCC setelah Wisuda

Menurut Andi, disiplin menjadi harga mati yang harus selalu ditunaikan dalam belajar di UT

Euforia kemegahan pesta kental terasa. Perhelatan akbar wisuda Sarjana Universitas Terbuka selesai digelar. Kebahagiaan diiringi sukacita tergambar jelas dari wajah-wajah para lulusan. Kebahagian itu juga milik Andi Teguh Iman Santosa, lulusan dari UPBJJ-UT Bandung. Dengan sumringah, bapak dua anak ini menceritakan kiat suksesnya belajar di UT. Empat tahun yang lalu (2012), temannya bercerita tentang UT. Informasi yang didapat, membuatnya melipatgandakan semangat mengorek  informasi lengkap tentang apa dan bagaimana UT. Tidak tanggung-tanggung, dia langsung datang ke kantor UPBJJ-UT Bandung.

“UT adalah jawaban atas segala harapan dan cita-cita saya”, terang pria yang punya hobi tenis meja ini dengan mata berbinar-binar.

Bagaimana tidak, di tengah kesibukannya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil di RS Mata Cicendo, UT seolah menjadi mata air di gurun Sahara. UT menawarkan konsep belajar mandiri, dimana mahasiswa bisa memilih waktu belajarnya sendiri. Itu artinya, sesibuk apa pun Anda, mau pegawai negeri atau swasta, jika ingin mengenyam bangku kuliah dengan pilihan berbagai program studi, masuk UT adalah jawaban yang tepat. Salah satu kelebihan di UT adalah Tutorial Online. Aktivitas ini dapat dilakukan Andi pada malam hari. Ayah dari Haniyah Shafa Nabila dan Adam Marifat ini mengambil Program Studi S-1 Biologi. Beliau berhasil menyelesaikan program sarjana dalam waktu 7 semester dengan IPK akhir 3,43.

Menurut Andi, disiplin menjadi harga mati yang harus selalu ditunaikan dalam belajar di UT. Bila tidak, waktu ujian serasa datang tiba-tiba. Maka dibuatlah jadwal belajar dari Senin sampai Jumat setiap minggunya. Sabtu dan Minggu dibebaskan untuk tidak belajar. Dua hari itu, dia dedikasikan untuk keluarganya. Bagaimana pun keluarga adalah hal paling penting dalam hidup manusia. Karir boleh redup, harta benda boleh raib, asal keluarga tetap utuh dalam balutan bahagia, maka sempurnalah hidup di dunia. Selain Tutorial Online, kemudahan lain belajar di UT adalah Sistem Ujian Online (SUO). “Dengan SUO, saya banyak terbantu seakan diberi kesempatan kedua setelah digenjot dalam ujian tertulis,” demikian suami dari Chairany Basri ini menambahkan. Ya, SUO menutup dengan manis kegiatan ujian akhir di setiap semesternya. Andi mengambil rata-rata 24 SKS setiap semester. Sebelum registrasi, dia sudah memesan Bahan Ajar di Toko Buku Online. Saat Tutorial Online dimulai, intensitas belajarnya semakin ditingkatkan. Dan dalam tutorial online-lah penguasaan dan pemahaman semakin bertambah. Fasilitas Tutorial Online tidak pernah ditinggalkannya, dan tugas-tugas selalu dikirim tepat waktu.

Praktikum yang harus diselesaikan dalam menempuh studi pada program S-1 Biologi tidak menjadi hambatan. Justru dia merasa dalam praktikumlah teori yang sudah diterima disempurnakan, sehingga lebih banyak memperoleh keterampilan di lapangan. Apalah arti teori tanpa praktik. “Ilmu Biologi sangat menarik, karena mengurai konsep ekologi dalam dunia tumbuhan, hewan dan mikroorganisme”, demikian dia menambahkan. Berbeda dengan yang lain, Andi Teguh memandang ilmu Biologi sebagai ilmu Agama yang mendekatkan dia dengan Sang Pencipta. Selama ini dunia pendidikan kita mengkotakkan ilmu menjadi ilmu Agama, Sosial dan Eksakta. Baginya semua ilmu adalah ilmu Agama. Tergantung sejauh mana kesadaran kita memandang ilmu tersebut. Dengan belajar Biologi, bagaimana seseorang tak memuji kebesaran Tuhan melihat keanekaragaman hayati, adanya kerjasama sel di dalam tubuh sehingga membentuk sebuah jaringan yang mempunyai fungsi masing-masing. Demikian juga ilmu yang lain, jika diselami betul-betul, di ujung jalan akan bertemu dengan Keagungan Tuhan. Satu hal yang pasti, “UT sudah mempermudah mahasiswanya dengan berbagai fasilitas yang disediakan. Tinggal mahasiswanya yang mau atau tidak mempergunakan fasilitas itu”, demikian bapak yang mempunyai motto hidup, ‘Yassiru wala Tuassiru : permudahlah jangan dipersulit’ ia menambahkan. Bapak yang juga aktif pada kegiatan bela diri Merpati Putih ini pernah mendapatkan beasiswa PPA dari UT pada semester 6 dan 7. Beasiswa ini merupakan bentuk apresiasi dan motivasi dari UT kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi, dilihat dari perolehan IPK. Disinggung tentang prestasi yang telah diraihnya, dia menjawab dengan filosofis, “Saya setuju pernyataan three idiots: jangan belajar untuk menjadi sukses, tetapi belajarlah untuk membesarkan jiwa,” demikian dia mengakhiri. (Dewi P/Bandung)