- Posted by Hangga Kusuma
- 04 Sep 2018
- PUSAT
- Total View 0
Menristekdikti Hadiri Puncak Dies Natalis UT ke-34
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. hadir dan memberikan pengarahan di acara puncak peringatan Dies Natalis Universitas Terbuka (UT) yang ke-34 tahun ini. Acara yang diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan dan pegawai di lingkungan kantor pusat UT, UT Bogor, UT Jakarta, dan UT Serang tersebut digelar di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), 4 September 2018. Lebih dari 500 mahasiswa UT juga diundang untuk memeriahkan acara tersebut. Menristekdikti juga sempat menyapa kantor UT di beberapa daerah di Indonesia melalui sambungan video conference.
“Universitas Terbuka menjadi satu pilihan, bukan pilihan terakhir. Menjadi satu pilihan untuk mendidik putra putri di Indonesia menjadi lebih baik” ungkap Menristekdikti saat membuka sambutannya. Ia merasa tema kali ini “Merajut Nusa Membangun Bangsa” merupakan tema yang sangat relevan di era saat ini.
Menurutnya, di era revolusi industri 4.0 ini, terdapat suatu pergeseran disruption innovation yang luar biasa. Menelisik ke belakang, Menristekdikti menyinggung awal mula revolusi industri yang diawali dengan diciptakannya mesin uap. Dari mesin uap tersebut, kemudian muncul mesin-mesin lainnya yang menimbulkan otomatisasi. Sejak saat itu, pergeseran-teknologi semakin bergerak pesat. Hingga revolusi industri 4.0 ini yang menggeser banyak hal menjadi serba digital.
Menristekdikti mengatakan dampak revolusi industri 4.0 yang sangat menonjol di dunia pendidikan tinggi adalah adanya distance learning. Pendidikan tinggi pun harus memberikan ruang gerak yang lebih luas. Sekali lagi, ia mengharapkan agar masyarakat tidak menganggap UT sebagai pilihan terakhir, namun ini adalah pilihan pendidikan fleksibel yang diberikan kepada seluruh anak bangsa untuk menempuh pendidikan tinggi yang lebih baik. Ia meminta UT untuk makin meningkatkan kualitas sistem pembelajaran dan penjaminan mutunya. Ia melihat perkembangan UT yang luar biasa di usia ke-34 tahun ini. “Mahasiswa UT harus berpikir positif. Dengan begitu, pasti produk yang akan dihasilkan akan positif juga.” pesannya.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. bersyukur dan bangga, di usia 34 tahun ini, UT telah mampu berdiri menjadi salah satu garda pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi. Sejak berdiri di tahun 1984, UT terbukti mampu mengemban amanah pemerintah dalam membuka pemerataan akses pendidikan tinggi sampai ke pelosok bahkan di luar negeri dengan jumlah alumni mencapai 1,7 juta lulusan.
Ia menyampaikan, saat ini UT sedang berusaha keras berperan secara aktif meningkatkan APK pendidikan tinggi. Berdasarkan data yang ada, rasio jumlah lulusan dan daya tampung perguruan tinggi negeri (PTN) selain UT saat ini tidak imbang. Terdapat lebih dari 2 juta lulusan SMA sederajat yang tidak tertampung di PTN. Data tersebut menunjukkan UT sebagai PTN memiliki peluang yang besar dalam membantu pemerintah meningkatkan APK pendidikan tinggi. Ini karena keluasan daya jangkau, akses, dan kapasitas layanan UT.
Rektor menambahkan, dalam rangka meningkatkan APK tersebut, maka UT terus mengambil langkah-langkah kongkret, salah satu programnya adalah membangun kerja sama baru dan penguatan kerja sama dengan PTN dan PTS. Hingga saat ini, UT telah menanda tangani nota kesepahaman dengan lebih dari 30 PTN dan PTS. Kerja sama ini terkait dengan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh dan pembelajaran daring. UT siap menyukseskan program Kemenristekdikti dalam mengembangkan pendidikan jarak jauh dan pembelajaran daring di Indonesia.
Pada acara puncak peringatan Dies Natalis ke-34 ini, Rektor UT juga secara resmi meluncurkan sebuah buku yang bertajuk “Cyber University untuk Negeri”. Buku ini secara simbolis diberikan kepada Menristekdikti dan para Rektor UT terdahulu. Pada acara ini pula, UT memberikan pembebasan biaya kuliah bagi mahasiswa UT yang terdampak bencana di Lombok. Acara puncak yang digelar hingga sore tersebut didukung oleh BRI, Bank Mandiri, BTN, BNI, PT Pos Indonesia, dan Koperasi Karunika.